Menurut teori, dahulu semua aves bisa
terbang. Namun karena evolusi, ada beberapa jenis aves (burung) yang tidak bisa
terbang, atau bisa terbang namun hanya sampai ketinggian kurang dari 3 meter.
Hal ini disebabkan karena desain tubuh burung-sebut burung tidak diadaptasi
untuk bisa terbang. Misalnya karena tubuh yang tidak aerodinamis dan bobot
tubuh yang tidak proporsional untuk terbang. Kebanyakan burung-burung yang
tidak bisa terbang memiliki berat tubuh yang tidak proporsional dibandingkan
sayapnya. Tulang dalam sistem kerangka nya pun tidak berongga sehingga tidak
ringan. Dengan sayap yang terlalu kecil dan tidak kuat, menyebabkan
burung-burung ini tidak mampu mengangkat tubuhnya untuk terbang. Jika bisa terbang
sekalipun, maka tidak bisa terlalu tinggi dan tidak lama. Terkadang ada dari
beberapa burung yang sayap atau organ tubuh yang lain telah termodifikasi
akibat adaptasi fisiologis untuk bertahan dalam lingkungannya, sehingga tidak
berfungsi untuk mendukung penerbangan. Penguin misalnya, sayap penguin telah
termodifikasi menjadi sirip yang berguna untuk mendayung tubuhnya selama
berenang di dalam air.
Contoh
jenis unggas yang kurang memiliki kemampuan terbang, yang sering kita temui di
kehidupan sehari-hari, adalah ayam dan itik. keduanya bukan tidak mampu
terbang. Kita sering melihat ayam ataupun itik terbang dalam keadaan teretntu,
misalnya ketika ada dalam bahaya, atau hendak menjangkau tempat yang tinggi.
Namun, mereka hanya bisa terbang sampai pada ketinggian tidak lebih dari 3
meter. Hal ini disebabkan karena bentuk tubuh ayam dan itik sama sekali tidak
aerodinamis. Bulu keduanya juga kasar dan tidak terkait dengan baik antar
bulunya. Berat tubuh keduanya tidak sebanding dengan berat dan ukuran sayap,
sehingga sayap yang dimiliki tidak mampu mengangkat tubuh terlalu tinggi dan
lama. Ada jenis burung yang bobot dan ukuran tubuhnya tidak proporsional
dibanding sayapnya tapi bisa terbang, yakni burung kolibri. Tapi bulu-bullu
burung kolibri halus dan memiliki pengait yang baik. Ketika terbang, burung
kolibri mengepakkan sayapnya sangat cepat sehingga terlihat seperti getaran
lembut. jika ayam melakukan hal ini, maka yang terjadi adalah bulu-bulu ayam
akan rontok akibat kepakan yang terlalu cepat.
Selain
ayam dan itik, berikut ini adalah beberapa jenis burung yang tidak bisa
terbang.
1. Penguin
Penguin masuk ke dalam group burung
yang tidak bisa terbang tetapi dapat berenang. Hidup di kutub selatan,
Antarctica. Sangat beradaptasi dengan kehidupan dalam air, penguin mempunyai
bulu yang bewarna gelap dan putih, sayap mereka telah berubah menjadi lebih
berguna sebagai sirip pada saat mereka berenang. Kebanyakan penguin makan dari
Krill (sejenis udang), ikan, cumi-cumi dan hewan air lainnya yang ditangkap
pada saat mereka berenang. Mereka menghabiskan setengah waktu hidupnya berada
di daratan dan setengahnya lagi di air.
Walaupun penguin adalah burung yang
dikatakan hanya hidup di kutub selatan, seperti Antarctica. Pada kenyataannya,
hanya beberapa spesies penguin yang benar-benar tinggal di kedalaman selatan.
Beberapa spesies dapat ditemukan di wilayah yang lebih hangat, dan salah satu
spesies seperti Penguin Galapagos dapat ditemukan dekat dengan khatulistiwa.
2. Takahe

Takahe atau dikenal juga dengan nama
Takahe Pulau Selatan adalah sebuah burung pribumi yang tidak bisa terbang di
New Zealand. Pernah diperkirakan punah sesudah 4 spesimen terakhir dibawa pada
tahun 1898. Tetapi setelah beberapa upaya pencarian, ditemukan kembali oleh
Geoffrey Orbell di Danau Te Anau, Pegunungan Muchison pada 20 November 1948.
Burung Takahe dewasa memiliki warna
keunguan dengan paduan hijau gelap, dimana warna keunguan tersebut adalah warna
dominan. Kaki bewarna pink. Betinanya memiliki ukuran yang lebih kecil. Burung
ini sangatlah berisik.
3. Burung
Unta (Ostrich)

Burung Unta atau dikenal dalam
bahasa Inggris, Ostrich. Merupakan burung terbesar di dunia yang tidak dapat terbang.
Burung ini merupakan burung asli Afrika. Burung Unta berada dalam grup yang
sama dengan Kiwi, Emu, Rhea dan Kasuari, yaitu Struthioniformes.
Burung ini memiliki bentuk leher dan kaki panjang, dapat berlari dengan
kecepatan sampai 70 km/jam, menelurkan telur terbesar dibandingkan burung
lainnya.
Dari 5 subspesies Burung Unta yang
dikenal, 1 telah punah, 1 berada dalam kondisi terancam punah, 3 lagi masih
hidup. Mereka hidup dalam grup yang terus berpindah-pindah, dalam grup tersebut
berisikan 5 sampai 50 burung. Saat terancam, Burung Unta akan tiduran di tanah
atau kabur. Tetapi jika terus dipojokkan, ia akan menyerang dengan kakinya yang
kuat.
4. Kasuari
(Cassowary)

Sekarang ini, ada 3 spesies Kasuari.
Yang paling umum adalah Kasuari Selatan, burung terberat kedua dan terbesar
ketiga setelah Unta dan Emu. Burung ini awalnya merupakan burung asli hutan
tropis New Guinea, timur laut Australia. Makanan utama Kasuari adlah
buah-buahan, walaupun pada dasarnya mereka adalah omnivora, dimana mereka
memakan dimulai dari tumbuhan, buah-buahan, jamur, invertebrata dan vertebrata
kecil. Kasuari sangatlah pemalu, jika diganggu mereka akan menyebabkan luka
yang sangat serius. Mungkin hal ini yang menyebabkan mereka masuk ke dalam
daftar salah satu burung paling berbahaya di dunia.
5. Rhea

Rhea, burung asli Amerika Selatan.
Ada 2 spesies yang belum punah, yaitu Greater Rhea atau Amerian
Rhea dan Lesser Rhea atau Darwin's Rhea.
Rhea adalah burung yang tidak bisa terbang, besar, kaki panjang dan juga
berleher panjang, menyerupai unta. Tidak seperti kebanyak burung, Rhea hanya
mempunyai 3 jari kaki. Mereka juga mengeluarkan air seni dari tempat yang
berbeda dari cloaca.Greater Rhea ini merupakan spesies yang lebih
menyukai alam terbuka dan lapang, hidup di p adang rumput dan dekat perairan.
Sedangkan Lesser Rhea akan lebih sering ditemukan di
semak-semak, padang rumput atua bahkan gurun.
6. Emu

Emu adalah burung paling besar di
Australia, merupakan burung tertinggi kedua du dunia sesudah Burung Unta. Di Australia,
ada 3 subspesies emu yang ditemukan di daratan utama Australia. Burung ini
menghindari daerah yang memiliki banyak populasi, hutan yang padat dan wilayah
yang kering. Mereka
mempunyai leher dan kaki yang panjang serta tidak tebal. Emu juga dapat
bergerak dalam lingkup yang cukup besar dan dapat berlari sampai 70 Km/Jam.
Mereka makan dari berbagai jenis tumbuhan dan serangga, tetapi juga diketahui
dapat tidak makan selama seminggu, serta jarang minum.
7. Galapagos
Cormorant

Dikenal juga dengan nama lain
Flightless Cormorant, adalah burung asli Pulau Galapagos seperti namanya.
Merupakan salah satu contoh fauna yang luar biasa dari pulau itu. Ia merupakan
satu-satunya cormorant yang telah kehilangan kemampuannya
untuk terbang. Seperti kebanyakan Cormorant, burung ini mempunyai kaki
yang beseplaput dan kuat untuk berada di laut, ia makan ikan, belut, gurita
kecil, serta mahluk kecil lainnya. Walaupun begitu, mereka tidak pernah berada
lebih dari 100m dari tepi pantai.
8. Kiwi

Kiwi adalah burung yang tidak bisa
terbang dan merupakan hewan endemik New Zealand, berdasarkan ukuran unggas
lokal New Zealand, Kiwi adalah yang paling kecil dan menghasilkan telor paling
kecil terkait atas ukuran badannya dibandingkan dnegan spesies burung lainnya
di dunia. Kiwi adalah simbol dari New Zealand, asosiasi atas istilah Kiwi ini
sangatlah besar sampai ia dikenal secara mendunia. Kiwi juga masuk ke dalam daftar
burung yang terancam punah, hal ini disebabkan habitatnya yang terus menerus
bekerang. Tapi sekarang ini, sebagian besar hutan mereka telah masuk menjadi
taman nasional dan berada dalam perlindungan.
9. Tasmanian
Nativehen

Tasmanian Nativehen adlah salah satu
spesies burung endemik Australia di Pulau Tasmania. Walaupun kebanyakan burung
yang tidak bisa terbang mempunyai banyak cerita dimana mereka punah di tangan
manusia, Burung ini justru mendapatkan keuntungan dari praktek Agikultural
dalam Tasmania. Burung ini
memiliki warna coklat zaitun dengan warna putih pada dadanya dan warna yang
lebih gelap di bawah. Ekornya biasa bewarna hitam dan berdiri, kakinya tebal
serta kuat dengan warna keabu-abuan serta kuku yang tajam. Memiliki mata merah.
10. Kakapo

Burung yang terkadang ditemukan
sebagai peliharaan ini, juga masuk ke dalam daftar burung yang tidak bisa
terbang. Dikenal sebagai spesies nuri yang besar, tidak bisa terbang, hidup di
malam hari dan berada di darat.
Gabungan beberapa karakter seperti
burung nuri satu-satunya yang tidak bisa terbang, berat, hidup di malam hari,
hebivora, pejatannya tidak punya rasa kekeluargaan, metabolisme rendah dan pada
masa kawinnya memiliki 1 atua 2 betina, membuatnya menjadi burung yang unik.